Kecerdasan Emosi pada Investor dalam Bertransaksi Saham

Tugas Akhir/Skripsi Psikologi
Disusun oleh: Arlita L. Wardani
Universitas Airlangga
Program Studi: Psikologi
Fakultas: Psikologi

Intisari:

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kecerdasan emosi pada investor dalam bertransaksi saham. Investor individu adalah seseorang yang menanamkan modal dalam bentuk efek di pasar bursa efek dengan membeli atau menjual saham dalam kembali. Semua resiko dan manfaat dalam perdagangan saham akan ditanggung oleh investor individu. Kecerdasan emosi memiliki berbagai kemampuan, kompetensi, dan kecakapan nonkognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosi terbagi menjadi lima ranah yaitu ranah intrapribadi, ranah antarpribadi, ranah penyesuaian diri, ranah pengendalian stres dan ranah suasana hati umum.

Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus intrinsik. Penentuan subjek menggunakan teknik purposive dan accidental sehingga terpilih tiga subjek sesuai dengan karakteristik subjek. Pengalaman dan informasi dengan subjek dieksplorasi dalam wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data primer. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik pada pengkodean terbuka dari transkrip wawancara yang telah diverbatim dan catatan lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga ranah yang muncul yaitu ranah intrapribadi, ranah pengendalian stres, dan ranah suasana hati umum. Emosi pada saat bertransaksi saham terlihat ketika investor melakukan analisa harga saham. Ranah yang tidak muncul secara penuh pada subjek penelitian berubah tema yakni ranah antarpribadi menjadi komunikasi interpersonal dan ranah penyesuaian diri menjadi problem focused coping.
Read more

Hubungan antara Persepsi Bawahan terhadap Efektivitas Supervisor dalam Pendelegasian Wewenang dengan Pemberdayaan Psikologikal

Tugas Akhir/Skripsi Psikologi
Disusun oleh: Ferry Koesindratmono
Universitas Airlangga
Program Studi: Psikologi
Fakultas: Psikologi

Intisari:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara masa kerja dengan pemberdayaan psikologikal pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Masa Kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu instansi, kantor dan sebagainya. Pemberdayaan psikologis itu sendiri adalah manifestasi dari sebuah proses pemberdayaan yang meliputi empat kognisi individu, yakni meaning (kebermaknaan), self-determination, competence dan impact.

Penelitian dilakukan pada karyawan yang memiliki atasan langsung dengan jumlah subyek 92 orang. Alat pengumpul data berupa kuesioner pemberdayaan psikologis yang terdiri dari 35 butir. Analisa data dilakukan dengan teknik statistic korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan statistik SPSS versi 16.0 for windows.

Dari hasil analisa data penelitian diperoleh nilai korelasi antara masa kerja dengan pemberdayaan psikologis (psychological empowerment) sebesar 0,602 dengan p sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara masa kerja dengan pemberdayaan psikologis (psychological empowerment).
Read more

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Psychological Well Being Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

Tugas Akhir/Skripsi Psikologi
Disusun oleh: Ekasofia Sarunggallo
Universitas Airlangga
Program Studi: Psikologi
Fakultas: Psikologi

Intisari:

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan psychological well being pada orang dengan HIV/AIDS. Variabel X penelitian ini adalah dukungan sosial yang terdiri dari emotional support, esteem support, tangible atau instrumental support, informational support dan network support. Variabel Y dalam penelitian ini adalah psychological well being yang ditandai dengan penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan terhadap lingkungan, tujuan hidup dan perkembangan pribadi.

Penelitian ini menggunakan 30 orang subjek yang merupakan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari dua skala Likert. Skala yang pertama yaitu skala dukungan sosial yang terdiri dari 52 butir, skala kedua yaitu skala tingkat psychological well being terdiri 60 butir. Hasil uji reliabilitas item dilakukan dengan menggunakan menggunakan Alpha Cronbach, diperoleh koefisien realibilitas pada variabel dukungan sosial sebesar 0,959 sedangkan untuk variabel psychological well being diperoleh koefisien relibilitasnya sebesar 0,956. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik koreasi produk moment dari Pearson, dengan bantuan program statistik SPSS versi 16.0.

Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara dukungan sosial dengan psychological well being sebesar 0,819 dan p sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan psychological well being.
Read more

Pengaruh Kualitas Layanan dan Sikap Pada Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan BreadTalk di Surabaya

Tugas Akhir/Skripsi Psikologi
Disusun oleh: Oktavia Arnotiana
Universitas Airlangga
Program Studi: Psikologi
Fakultas: Psikologi

Intisari:

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari kualitas layanan dan sikap pada inovasi produk terhadap loyalitas pelanggan Breadtalk di Surabaya. Pelanggan yang loyal akan mengindikasikan perilaku pembelian yang tidak acak dan menunjukkan hubungan dengan durasi waktu tertentu, selain itu pelanggan yang loyal ditandai dengan pembelian yang tidak kurang dari dua kali. Kualitas layanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan, Sedangkan sikap terhadap inovasi produk adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan secara konsisten ke dalam suatu bentuk favorable atau non favorable terhadap pengimplementasian ide baru pada suatu produk oleh produsen. Inovasi produk yang dilakukan oleh produsen, hendaknya diiringi dengan kualitas layanan yang prima dalam upaya penyampaiannya. Jika sikap pada inovasi produk pada pelanggan tinggi serta didukung dengan kualitas layanan yang baik, maka para pelanggan tidak ragu untuk melakukan pembelian ulang pada produk yang telah mengalami peningkatan tersebut. Sehingga dapat mengarah pada loyalitas pelanggan.

Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang telah melakukan transaksi pembelian lebih dari atau sama dengan dua kali terhadap BreadTalk Surabaya dan berusia minimal lima belas tahun, kemudian teknik penarikan sampel menggunakan accidental sampling, sehingga ditemukan sampel sebesar 80 orang. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama untuk mengukur loyalitas pelanggan, bagian kedua untuk mengukur kualitas layanan, dan bagian ketiga untuk mengukur sikap pada inovasi produk.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik parametrik dengan uji signifikansi analisis regresi berganda dan menghasilkan sebuah persamaan garis regresi Y = 10,080 + 0,211 X1 + 0,521 X2. Terlihat dari persamaan tersebut bahwa masing-masing koefisien pada persamaan memiliki tanda positif, artinya kenaikan nilai pada variabel loyalitas pelanggan, begitu pula jika terjadi hal yang sebaliknya. Selain itu juga didapatkan nilai korelasi R = 0,480 dan Fhitung 11,506 pada dignifikansi P = 0,000. Sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan dari kualitas layanan dan sikap pada inovasi produk. Selanjutnya berdasarkan hasil dari koefisien determinasi didapat nilai Rsquare = 0,230. Ini memiliki arti bahwa 23% variabel bebas terhadap variabel tergantung cukup besar, sedangkan sisanya sebesar 77% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa variabel kualitas layanan dan sikap pada inovasi produk terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan sehingga hipotesis penelitian yang diajukan dapat terbukti kebenarannya.
Read more