Perbedaan Kecenderungan Berselingkuh pada Wanita Menikah yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja di Yogyakarta

Penulis skripsi: Cristina Sri Utami
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengungkap perbedaan kecenderungan untuk melakukan perselingkuhan antara wanita menikah yang tidak bekerja dan yang bekerja. Kecenderungan berselingkuh merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang yang diam-diam melibatkan orang ketiga di luar pasangan sah dalam pernikahan untuk melakukan hubungan emosional yang dapat mencapai hubungan seksual.

Penelitian ini dilakukan pada wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja di Yogyakarta. Subyek penelitian adalah 53 wanita menikah yang tidak bekerja dan 56 wanita menikah yang bekerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala kecenderungan perselingkuhan model Likert yang memiliki koefisien reliabilitas 0,973. Adapun dari hasil penelitian ditemukan bahwa t = 3,183 dengan p= 0,002 yang berarti terdapat perbedaan kecenderungan perselingkuhan yang sangat signifikan antara wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja. Kecenderungan perselingkuhan pada wanita menikah yang bekerja lebih tinggi daripada wanita menikah yang tidak bekerja.


Daftar Referensi

Yulianto, S. (2000). Perselingkuhan: dapatkah Ditiadakan? Anima,Vol. XV, no 04.
Winarsunu, Tulus. (2004). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
Widyawati, Parmugari.(2003). Madu Racun Romansa kantor. Kompas, 31 Oktober 2003.
Walgito, B. (2000) Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.
Vaughan, P. (2003). Articles about Affairs: Paggy’s Overview of Affairs.http://www.dearpaggy.com?results.html.
Susanto, A.B. 1997. Wanita Masa Kini: pribadi Mempesona Penunjang Kesuksesan. Jakarta: PERUM.
Shaevitz, M.H. (1999). Wanita Super. Yogyakarta. Kanisius.
Selingkuh Menjangkiti Wanita. (1998). Majalah Femina, Oktober 1998.
Schneider, Jeniffer P. (1999). Disclosure of Extramarital Sexual Activities by Sexually Exploitative Professionals and Other Person with Addictive or Compulsive Sexual Disorder. Journal of Sex Education and Therapy, 24:277-287, 1999.
Satiadarma, M.P. (2001). Menyikapi Perselingkuhan. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Sarlito.(2003). Kejenuhan dalam Perkawinan. Sriwijaya Post, 12 januari 2003.
Santrock, Jhn.W. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup Jilid 2. eds %. Jakarta : Erlangga.
Sadarjoen, Supardi S. (2001). Seksualitas Perempuan, Suatu Pendekatan Psikoanalitik, Jurnal Psikologi. Vol 17, No1, Maret 2001.
Rinto, Theopila Niken Natalia. (2004). Perbedaan Tingkat Somatisasi Pada Ibu Rumah Tangga Yang Berstatus Bekerja Dengan Yang Berstatus Tidak Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tidak Diterbitkan.
Rini, J.F. 2002. Wanita Bekerja. http://www.e_psikologi.com/keluarga/280502.htm. 13 Februari 2006.
Putranto, Kasandro. (2006). Why Do women Sex Adventures. Male Emporium, Senin, September 2006.
Normant. 1998. Infidelity. Ebony, December 1998, Volume. 54.
Murniati,A.P. N. P. 2004. Getar Gender (Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama, Budaya dan Keluarga. Buku kedua. Magelang : Indonesiatera.
Mubayidh, M. (2005). Saling Memahami dalam Bahtera Rumah Tangga. Jakarta : Penerbit Pustaka Al-kautsar.
Moore, Julia Hartley. (2005). Selingkuh dan Fakta-Fakta Tersembunyi Dibaliknya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Master, W.H, Johnson,V.E, & Kolodny,R.C.(1986). On Sex & Human Loving. Canada: Little Brown & Company. (Canada).
Laura. . (2004).Her Lies Laid Bare, September 2004, Vol 19, issues 7.
Kholil,A. (1999). Penyelamat Kehidupan: Gerakan Sayang Ibu di Indonesia. Jakarta: Kantor Menteri Negara Peranan Wanita RI.
Kartono, K. (1992). Patologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
Hawari, D. 2002. Love Affair (perselingkuhan). Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Hawari, D. (2004). Al Quran: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT. Dhana Bhakti Prima Yasa.
Hastuti, Y,D, M.A, & Ellyawati, R. (2001). “Perbedaan Kecenderungan Untuk Melakukan Perilaku Ekstramarital Antara Pria Dewasa yang Bekerja di Darat dan di Laut”. Fenomena ,Volume VI, No. 01, 1 Agustus 2001.
Gunarsa, Y.S. (2002). Asas-Asas Psikologi : Keluarga Idaman. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Ginting, H. (2001). Selingkuh masyarakat Kelas Bawah.Kompas, 9 Juli 2001
Ginanjar, Andriana. (2003). Kejenuhan dalam Perkawinan. Kompas. Senin, 12 Januari 2003
Dwijanti, Judith. (1999). Perbedaan Motif Antara Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja dan Tidak Bekerja dalam Mengikuti Sekolah Pengembangan Pribadi di John Robert Powers, Surabaya. Anima, Vol. 14- No55, April-Juni 1999.
Dewayani,K. (2000). Bunga Rampai Psikologi: Peran Ganda Wanita.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Debie Then. (2002). Jika Suami Anda Berselingkuh. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Boyke. (2004). Kreasi, hindarkan Perselingkuhan Hubungan Seks. Kompas, 8 Januari 2004.
Badudu, J.S. dan Zain,S. M. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan Ke-2. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Azwar, Syaifudin. (1999). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Syaifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ariani,C, dkk. (2002). Tata Krama Suku Bangsa jawa di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Read more

Hubungan antara Stereotipe Gender dengan Cinderella Complex pada Mahasiswi Sanata Dharma Yogyakarta

Penulis skripsi: Wieana Oktami
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stereotipe gender dengan cinderella complex pada mahasiswi Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini, stereotipe gender merupakan variabel bebas dan cinderella complex merupakan variabel tergantungnya. Subjek penelitian adalah 208 orang mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala stereotipe gender dan cinderella complex. Koefisien reliabilitas pada skala cinderella complex adalah sebesar 0,945, sedangkan koefisien reliabilitas skala stereotipe gender adalah sebesar 0,843. Analisis data menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Adapun dari hasil analisis data ditemukan bahwa koefisien korelasi antara stereotipe gender dengan cinderella complex adalah sebesar 0,390 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima, yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara Stereotipe Gender dengan Cinderella Complex pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: Stereotipe Gender, Cinderella Complex, Mahasiswi


Daftar Referensi

Wijayanti, I. (2003). Agresivitas dalam Sudut Pandang Stereotipe Gender. Tabularasa Jurnal Psikologi. 1(2). 15-19.
Uyun, Q. (2002). Peran Gender dalam Budaya Jawa. Psikologika. 13(7). 32-42.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.
Supratiknya, A. (2008). Tata tulis artikel ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.
Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Setyowati, R., Riyono,. B. (2003). Perbedaan Aspiras Karir antara Wanita yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah Pada Pegawai Negeri Sipil. Psikologika. 16 (8). 52-58.
Setyaningsih, Natalia Regina Devi. (2009). Studi deskriptif tentang androgenitas pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, S. Wiryawan. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: Grafindo Persada.
Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS STATTISTIC 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid II. (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.
Santoso, R., Riyono, B. (2003). Perbedaan aspirasi karir antara wanita yang sudah menikah dan yang belum menikah pada pegawai negeri sipil. Psikologika. 16(8). 52-59.
Santoso, A. (2012). Panduan lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Perempuan Aset Pembangunan Bangsa. (2012). Dipungut 20 Desember 2012, dari http://komisikepolisianindonesia.com/aneka/read/10998/perempuan- aset-pembangunan-bangsa.html
Pastika, Made Mangku. (2012). Wanita adalah aset bangsa. Dipungut 22 Desember 2012, dari http://metrobali.com/2012/12/22/gubernur-wanita- adalah-aset-pembangunan/
Lailatusifah, S. N. F. (2003). Kesadaran akan kesetaraan gender dan kepuasan perkawinan pada suami istri pekerja ganda. Insight Jurnal Psikologi. 1(2). 52-61.
Indrastuti, A. Tyasning Hayu. (2007). Hubungan antara stereotipe gender dengan atribusi dalam prestasi belajar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang hidup. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1995). Adolescent development. New York: McGraw-Hill Book Company.
Hernawati, L. (2006). Meningkatkan kemampuan mengelola pikiran pada mahasiswa. Psikodimensia. 5 (1). 77-96.
Gumelar, Linda. (2012). Perempuan aset bangsa. Dipungut 6 Maret 2013, dari http://matanews.com.
Goeritno, H., Suharsono, M., Arsitari, A. I. (2006). Sikap terhadap kekerasan dalam pacaran ditinjau dari kemandirian wanita. Psikodimensia Kajian Ilmiah Psikologi. 5 (1). 17-26.
Fakih, M. (2000). Analsis gender dan tranformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dowling, Colette. (1992). Tantangan wanita modern. Jakarta: Erlangga.
Creswell, J. W. (2012). Research design: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, A. Robert & Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bachtiar, Imelda dan Nani Nurrachman. (2011). Psikologi perempuan pendekatan kontekstual indonesia. Jakarta: Universitas Atma Jaya.
Arisamurti, Dhajeng Widya. (2009). Sikap terhadap stereotipe gender ( studi pada suami yang beristri bekerja dan suami yang beristri tidak bekerja pada budaya jawa). Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Anggriany, N., Astuti, Y.D. (2003). Hubungan antara pola asuh berwawasan jender dengan Cinderella complex. Psikologika. 16 (8). 41-51.
Abdurrahman, M., & Muhidin, S.A. (2011). Panduan praktis memahami penelitian (Bidang sosial-administrasi-pendidikan). Bandung: Pustaka Setia.
Read more

Hubungan antara Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga dan Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami

Skripsi disusun oleh: Priscilla Prima Devinta
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji signifikansi hubungan yang negatif antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami.

Subjek penelitian terdiri dari wanita hamil dengan rentang usia antara 20 sampai 35 tahun yang sedang hamil anak pertama pada trimester ketiga ( 7-9 bulan ). Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan skala persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Koefisien reliabilitas skala persepsi terhadap dukugan sosial dari suami sebesar 0,974 dan koefisien reabilitas dari skala tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga sebesar 0,938.

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami digunakan teknik koefisien korelasi product moment Pearson. Koefisien korelasi (r) yang didapat dari penelitian adalah sebesar -0.333 dengan taraf signifikansi (p) 0,01. Dengan demikian, hal ini berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dengan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dari suami, semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga.


Daftar Referensi

www.republika.com. Indahnya saat-saat Pertama Aku Hamil. Diakses 29 Agustus 2007.
www.nakita.com. Hal-hal yang perlu Diperhatikan selama Kehamilan. Diakses 20 Desember 2006.
www.e-psikologi.com. Pentingnya Menjaga Tekanan Darah saat Hamil. Diakses 20 Desember 2006.
Taylor, S.E. 1991. Health Psychology. 2nded. New York : McGraw Hill, Inc.
Suwarni. 2005. Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Kestabilan Emosi dalam Menghadapi Proses Persalinan. www.Google.com /Top / S1-Final Projects / Fakultas Psikologi / F100-2005 / jtptums-gdl-s1-2006-suwarnif10-2193 Diakses 15 Juli 2007
Suryabrata, S. 2002. Metodoloi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Supratiknya, A. 1998. Statistik Psikologi. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Penerbitan Sunber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Sheridan, C and Radmacher, S. 1992. Health Psychology. Singapore : John Wiley & Sons, Inc.
Sarason, I.G., Sarason, B.R. 1989. Abnormal Psychology. New Jersey : Prentice Hall.
Saifuddin, A. B.2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 1994. Ilmu Kebidanan. Edisi I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Mayke. 2005. Jadi “aneh” saat Kehamilan kedua. http://www.lembaga psikologi terapan-UI.or.id/artikel.php?cid=50 Diakses 15 Juli 2007
Kreitner and Kinicski. 1992. Organization Behavior. Boston : Richard D. Irwin.
Koswara, E. 1986. Teori-Teori Kepribadian. Bandung : Eresco.
Kartono, K. 1986. Gangguan – Gangguan Psikis. Edisi I. Bandung : Sinar Baru.
Kaplan, H.I. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jakarta : Binarupa Akasara.
Hurlock, E. 1997. Psikologi Perkembangan : Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Henny. 2003. Dukungan Suami dalam Menanggulangi Kecemasan Istri pada Trimester Pertama. www.Google.com/2003 Webmaster F.Psi Untar Diakses tanggal 15 Juli 2007
Hartanti dan Dwijayanti, J. E.1997. Hubungan Antar Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak-anak Madura. Anima. Vol XII. No 46.
Hadi, S. 1989. Metodologi Research I. Yogyakarta : Andi Offset.
Gunarsa, S, D. 1996. Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek. Jakarta : PT BPK Gunung Agung.
Gottlieb, B.H. 1983. Social Support Strategis Guardedness for Mental Health Practice. New York : Sage Publication.
Gilarso, T. 2005. Moral Keluarga. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Gibson, J. 1985, Diagnosa Gejala Klinis Penyakit. Alih Bahasa : Rossi Sanusi. Edisi I. Yogyakarta : Yayasan Esentia Media.
Freud, S. 1995. Obsesi, Trauma dan Katarsis. Jakarta : Delapratasa.
Effendi, R.W.1999. Hubungan Antara Perilaku Copis dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Anak pertama. Anima, Vol 14. No 15.
Daradjat, Z. 1996. Kesehatan Mental. Cetakan XII. Jakarta : Gunung Agung.
Dagun, S.M. 1990. Psikologi Keluarga : Peran Ayah dalam Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta.
Bimo, W. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.
Azwar, S. 2006. Reliabilitas dan Validitas. Edisi III. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Read more

Perbedaan Motivasi Berprestasi antara Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap pada PT.BRI Persero (cabang) Singkawang

Skripsi disusun oleh: Mery Tri Meilani R.A.
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan kontrak dan karyawan tetap pada PT.BRI Persero cabang Singkawang. Motivasi berprestasi akan memotivasi karyawan sehingga menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 40 orang karyawan tetap dan 40 orang karyawan kontrak, tingkat pendidikan minimal SMU, usia 21-45 tahun. Indikator motivasi berprestasi adalah tanggung jawab pribadi, inovasi, kebutuhan akan umpan balik hasil perkerjaan, tekun, dan menyukai pekerjaan dengan kesulitan yang sedang. Analisis data menggunakan metode kuantitatif.

Adapun dari hasil penelitian ditemukan ada perbedaan yang signifikan dalam mean empirik karyawan tetap (91,35) dan karyawan kontrak (99,83) dengan t test = 4,413 dan probabilitas sebesar ,000 (p < 0,05). Hal tersebut berarti ada perbedaan antara motivasi berprestasi antara karyawan tetap dan karyawan kontrak pada PT.BRI (persero) cabang Singkawang, dimana motivasi karyawan kontrak lebih tinggi daripada karyawan tetap.

Kata kunci : Motivasi berprestasi, karyawan tetap, karyawan kontrak.


Daftar Referensi

Wijono, S. (2000). Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja di Sebuah Perusahaan. Jurnal Psikologi, Volume 6, No. 2.
Widyayulianti, S. (2006). Hubungan antara Kecemasan Menghadapi Penghentian Kontrak Kerja dengan Motivasi Berprestasi Karyawan Kontrak di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Yogyakarta. (tidak diterbitkan) Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Muda.
Uno, B. Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Siagian, S. P. (1995). Teori Motivasi dan AplIkasinya. Jakarta : Bina Aksara
Santrock, J. W. (1998) Adolecence. Washington, DC : Mc Graw Hill.
Robbins, S , P. (1996). Perilaku organisasi, konsep, kontroversi, aplikasi. (edisi Bahasa Indonesia). Jakarta : PT. Prehallindo
Ninawati. (2002). Motivasi Berprestasi. Jurnal Ilmiah Psikologi terapan. Volume 4 no.8
Moenir, A. S. (1992). Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta : Haji Masagung.
McClleland, D. C. & Winter, D. G. (1974). Motivating Economic Avhievement, The Free Press : New York.
McClelland, D. C. (1987). Human Motivation. New York : The Press Syndicate of The University of Chambridge.
Maslow, A. (1987). Terapi Humanistik. Terjemahan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Martaniah, S. M (1984) Motif Sosial Remaja Jawa dan Keturunan Cina (suatu studi perbandingan). Ringkasan Disertasi (tidak diterbitkan) Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Muda.
Kossen. S (1986). Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Edisi ketiga, Erlangga. Jakarta.
Kontz, O.D et.al. (1988). Management, Edisi Delapan, Alih Bahasa H. Gunawan, Erlangga. Jakarta
Kolb, D. C., Rubin, I. M. & Mc Intyre, I. M. (1974). Organizational, Psychology. An Experiental Approach. Prentice Hall, inch : New Jersey.
Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas Penelitian Behavioral (Eds 3). Yogyakarta. Gadjah Mada Univercity Press. Alih Bahasa : Landung Simatupang.
Hyperlink. (2006). http://portalhr.com/klinikhr/hubungankaryawan/4id305.ht04. Diakses tanggal 28 November 2007, jam 15:05:47
Huffman, K., Vernoy,. M. & Vernoy, J. (1997) Psychology In Action. 4th edition. John Willey & Sons, Inc, Canada.
Hadi, S. (1996). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.
Forsyth, P. (1998). 30 Minutes To Motivate Your Staff, Dialihbahasakan oleh Soesanto Boedidarmo, Jakarta :PT. Gramedia.
Fernald, L. D. & Fernald, P. S. (1999) Introduction to Psychology. India : A.I.T.B.S. Publisher & Distributor.
Dessler, G. (1993). Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern, Diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.
Budi, P (2006). SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Andi Offset.
Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Atkinson, (1974). Pengantar Psikologi I. Jakarta : Erlangga
As’ad, M. (2004). Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Andreani, F. (2003). Analisa Motivasi Berprestasi Karyawan F dan B Service Coffe Garden di Hotel Shangrilla Surabaya (tidak diterbitkan). Surabaya, Fakultas Manajemen Perhotelan Universitas Kristen Petra.
(Anonim).2007. http://deprazz.wordpress.com/2007/10/02/manajemen-1-handoutmotivasi/. Diakses tanggal 28 November 2007, jam 14:35:23.
Read more

Perbedaan Cinderella Complex pada Wanita Menikah yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja

Skripsi disusun oleh: Astrida Padma
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif mengenai perbedaan cinderella complex pada wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja. Di era emansipasi wanita dewasa ini, peneliti tertarik akan adanya kecenderungan cinderella complex yang masih dialami oleh para wanita yang telah menikah dimana wanita dan pria telah memiliki kesetaraan derajat dan kedudukan baik di lingkungan keluarga, pekerjaan, dan sosial. Cinderella complex merupakan ketakutan wanita akan kemandirian yang tampak dalam rasa rendah diri, locus of control eksternal yang tinggi, takut akan kehilangan feminitas, kecenderungan mengandalkan orang lain, dan kepasifan dalam mengembangkan diri. Cinderella complex dipengaruhi oleh perbedaan sikap dan perlakuan gender antara wanita dan pria dalam masyarakat.

Subyek penelitian adalah 32 orang wanita yang bekerja di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sudah menikah, dan 32 orang wanita yang tidak bekerja dan sudah menikah di Pedukuhan Denokan, Maguwoharjo, Sleman. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala kecenderungan cinderella complex model Likert yang memiliki koefisien reliabilitas 0,9001. Adapun dari hasil penelitian ditemukan bahwa t = 6,049 dengan p < 0,01, yang berarti bahwa terdapat perbedaan kecenderungan cinderella complex pada wanita menikah yang tidak bekerja dan yang bekerja. Kecenderungan cinderella complex pada wanita menikah yang tidak bekerja lebih tinggi daripada wanita menikah yang bekerja.


Daftar Referensi

www.cmn.hs.h.kyoto-u.ac.jp/NO1/SUBJECT2/CIN.HTM. Cinderella In Eighties’ Hollywood.
Wilkinson. Sue, Celia Kitzinger. (1995). Feminism And Discourse, Psychological Perspective. California: Sage Publication Inc. plaza.ufl.edu/bjparis/index.html. Feminine Psychology.
Supratiknya, A. (1998). Statistik Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Stefani, Jatie K, dkk. (2000). Hubungan Antara Peran Gender dan Persepsi Terhadap Dukungan Suami Dengan Fear Of Success Pada Wanita Karier. Anima, Indonesian Psychological Journal. Vol 16, hlm 51 – 73.
Santrock, John.W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid 2. Eds. 5. Jakarta: Erlangga.
Rinto, Theopila Niken Natalia. (2004). Perbedaan Tingkat Somatisasi Pada Ibu Rumah Tangga Yang Berstatus Bekerja Dengan Yang Berstatus Tidak Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tidak Diterbitkan.
Pedoman Penulisan Skripsi. (2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Murniati, A Nunuk P. (2004). Getar Gender (Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama, Budaya, dan Keluarga) Buku Kedua. Magelang: IndonesiaTera.
Mosse, J.C. (1996). Gender Dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lembaga Studi Realino. (1992). Citra Wanita dan Kekuasaan (Jawa). Yogyakarta: Kanisius.
Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek. Jakarta: Mandar Maju.
Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita: Gadis Remaja Dan Wanita Dewasa. Jakarta: Mandar Maju.
Hastuti, Therecia Sri. (2004). Studi Kasus Tentang Faktor Penyebab Suami Berselingkuh Pada Pasangan Dengan Status Istri Tidak Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tidak Diterbitkan.
Goble, Frank G. (1987). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius.
Fakih, M. (1997). Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dowling, Colette. (1981). Cinderella Complex: Ketakutan Wanita Akan Kemandirian. Jakarta: Erlangga.
Brannon, Linda. (1996). Gender: Psychological Perspectives. USA: Allyn And Bacon.
Baron, Robert A, Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. eds. 10. Jakarta : Erlangga.
Barnhouse, Ruth Tiffany. (1988). Identitas Wanita, Bagaimana Mengenal dan Membentuk Citra Diri. Yogyakarta: Kanisius.
Azwar, Syaifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Anggriany, Neneng dan Yulianti Dwi Astuti. (2003). “Hubungan Antara Pola Asuh Berwawasan Gender Dengan Cinderella Complex”. Psikologika, No. 16, Juli 2003, hlm 41-51.
Andayani, Elviena Sri. (2003). Perbedaan Sikap Terhadap Menopause Antara Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja dan Tidak Bekerja Yang Menjelang Menopause. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tidak Diterbitkan.
Read more

Studi Deskriptif Hambatan, Motivasi, dan Strategi Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang Sedang Mengerjakan Skipsi

Skripsi disusun oleh: Dian Wibowo Utomo
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009

Intisari

Fenomena lambatnya proses pengerjaan skripsi dapat bersumber dari luar maupun dari dalam diri mahasiswa. Fokus yang ingin diteliti yaitu sumber-sumber motivasi, penyebab hambatan, dan strategi pemecahan masalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Subyek penelitian adalah 3 orang mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai sumber data utama. Verifikasi data penelitian dilakukan dengan proses intersubjective validity yaitu menguji kembali pemahaman peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi back-and forth atau timbal balik.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya orientasi ke masa depan dapat berakibat pada munculnya rasa malas dari dalam diri mahasiswa. Sulitnya mendapatkan sumber pustaka dan hambatan keuangan merupakan faktor eksternal. Motivasi internal bersumber dari tanggungjawab yang kemudian memunculkan kepercayaan diri. Untuk faktor eksternal motivasi adalah adanya tekanan sosial dari keluarga, teman dan lingkungan. Strategi pemecahan masalah mahasiswa adalah dengan membuat komitmen pribadi, mencari sumber pustaka, serta mencari bantuan dari orang lain.

Kata kunci: mahasiswa, mengerjakan skripsi, hambatan, motivasi, strategi pemecahan masalah.


Daftar Referensi

Zulkarnain, I., 2007. Siasat dan Langkah Sukses Menyusun Skripsi. Yogyakarta: PINUS Book Publisher.
Syah, M., 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Surya, S., 2006. Panduan Menulis Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Pustaka Pena.
Subekti, R.,____. Faktor-faktor Penghambat Penyelesaian Studi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/434. Diakses tanggal 12 April 2009
Schultz, D., 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius.
Santrock, J. W., 2002. Life-Span Development; Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Poerwandarminta, W.J.S., 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Poerwandari, E., 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Nugrahanta, R.A., 2004. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Intrapribadi Dan Kemampuan Mengatasi Kesulitan Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Murniati, 2004. Hubungan Antara Minat Membaca dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata, (skripsi tidak dipublikasikan). Semarang: Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.
Moleong, L.J., 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Lasmahadi, A., 2005. Pemecahan Masalah Secara Analitis & Kreatif (Bag1). http://journal.um.ac.id/index.php/ilmu-pendidikan/article/view/750. diakses tanggal 19 Mei 2009
Hurlock, E., 1994. Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Handoko, M., 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku.Yogyakarta: Kanisius.
Hadiwijoyo, H., 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Foster, J., 2005. How To Get Ideas ''Proses Kreatif Mencipta Ide'', Yogyakarta: Penerbit Quills.
Creswell, J.W.1998. Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing Among Five Traditions. Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
Buku Pedoman Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2006
Buku Pedoman Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2004.
Buari, D.P., 2003. Hubungan Antara Kecenderungan Melakukan Prokratinasi Akademik Dengan Tingkat Stress Pada Mahasiswa Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Beck, R. E. 1978. Motivation: Theories and Principles. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. New Jersey 07632.
Atkinson, R.L., dkk. Pengantar Psikologi Edisi kesebelas, jilid 1. Batam: Interaksara..1953.
Read more

Perbedaan Tingkat Stres Kerja antara Guru SD dan Guru SMP di Kecamatan Pakis Magelang

Skripsi disusun oleh: Deni Rona Dewi
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat stres kerja antara guru SD dan guru SMP. Penelitian ini menggunakan sebuah skala tingkat stress kerja yang terdiri dari 50 item. Pengujian validitas alat ukur menggunakan professional judgement dan pengujian reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas skala tingkat stres sebesar 0,932.

Pengambilan sampel menggunakan metode purpose sampling. Sampel terdiri dari 50 subjek guru SD dan 50 subjek guru SMP, yang diambil dari sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Pakis Magelang. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan teknik Independent Sample t-Test dengan program SPSS versi 12.00 for windows.

Adapun dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,011. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini diterima, yaitu ada perbedaan tingkat stres kerja antara guru SD dan guru SMP. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai mean tingkat stres kerja untuk guru SD lebih besar dari guru SMP, yaitu sebesar 93,34 dan untuk guru SMP sebesar 85.52.

Kata kunci: Tingkat stress kerja, guru SD, guru SMP


Daftar Referensi

Wilonoyudho, S. (2001, 12 September). Merenungkan Perjalanan Hidup Guru. http://www.kompas.com /kompas-cetak/0109/12/opini/mere04.htm. Diakses tanggal 12 November 2006.
Trihendradi, C. (2005). Statistik Inferen Teori Dasar dan Aplikasinya Menggunakan SPSS 12. Yogyakarta : Penerbit Andi
Tim Penyususun Kamus Pusat Pengambangan dan Pembinaan Bahasa. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer.(2004). Pengolahan Data Statistik dengan 12.00. Yogyakarta: Andi Offset.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer.(2003). Pengolahan Data Statistik dengan 11.25. Jakarta: Infotek.
Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Stevanus, I. (2004). Persepsi Guru SD Terhadap Standar Kompetensi Guru Kelas SD. Jurnal Psiko-edukasi Vol.2, no. 2. hal:93-110.
Slavin, E. R. (2003). Educational Psychology Theory and Practice (7th ed). USA : John Hopkins University.
Sarafino, E. P. (1997). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction (3rd ed). New York: John Wiley & Son, Inc.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Developmental:Perkembangan Masa Hidup jilid 2 (edisi ke-5 ). Jakarta: Erlangga
Samana, A. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.
Roestiyah, N.K. (1982). Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: PT Bina Aksara
Robbins, S.P. (1996). Organizational Behavior Concept. Controvercies. Applications (7th edition). New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.
Rini, J. F. (2002). Stress Kerja. http://www.e-psikologi.com/masalah/stress/htm. Diakses tanggal 10 November 2006.
Rice, L.P. (1992). Stress and Health. California: Brooks/Cole Publishing.
Rasyid. A. (1992). Stres dan Kerja, Suatu Perspektif Manajerial. Cakrawala Pendidikan no.3, th XI.
Rachman, M. (2001). Reposisi, Re-evaluasi dan Redefinisi Pendidikan Nilai bagi Generasi Muda Bangsa. http:www.depdiknas.go.id/jurnal/28/reposisi.htm.
Nurofia, F. (2000). Stress Kerja dan Penanggulangannya. Majalah Ilmiah Maranatha. Vol XVIII/th ke-VII.
Nasution, M.A. (!983). Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.
Mahmud, Dimyati. M. (1990). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE.
Irwanto. Dkk. (1997). Psikologi Umum Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Hurlock, E. B. (1991). Psikologi Perkembangan suatu Pendapat Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.
Huffman, K., Vernoy, M., Vernoy, J. (2000). Psychology in Action (5th edition). New York: John Wiley & Sons, Inc.
Handoyo, S. (2001). Stres Pada Masyarakat Surabaya. Insan Media Psikologi. Vol. 3, no.2.hal: 61-74.
Gunarsa, S. D. (2003). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gibson. Ivancevich. Donnelly. (1987). Organisasi Perilaku.Struktur.Proses. Jakarta : Erlangga.
Azwar, S (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Putra Pelajar
Arismunandar. & Ardhana, I. W. (1998). Sumber-sumber Stres Kerja Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 5, no.1. hal 3-13.
Anoraga, P. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Read more