Hubungan antara Stereotipe Gender dengan Cinderella Complex pada Mahasiswi Sanata Dharma Yogyakarta

Penulis skripsi: Wieana Oktami
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stereotipe gender dengan cinderella complex pada mahasiswi Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini, stereotipe gender merupakan variabel bebas dan cinderella complex merupakan variabel tergantungnya. Subjek penelitian adalah 208 orang mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala stereotipe gender dan cinderella complex. Koefisien reliabilitas pada skala cinderella complex adalah sebesar 0,945, sedangkan koefisien reliabilitas skala stereotipe gender adalah sebesar 0,843. Analisis data menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Adapun dari hasil analisis data ditemukan bahwa koefisien korelasi antara stereotipe gender dengan cinderella complex adalah sebesar 0,390 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima, yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara Stereotipe Gender dengan Cinderella Complex pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: Stereotipe Gender, Cinderella Complex, Mahasiswi


Daftar Referensi

Wijayanti, I. (2003). Agresivitas dalam Sudut Pandang Stereotipe Gender. Tabularasa Jurnal Psikologi. 1(2). 15-19.
Uyun, Q. (2002). Peran Gender dalam Budaya Jawa. Psikologika. 13(7). 32-42.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.
Supratiknya, A. (2008). Tata tulis artikel ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.
Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Setyowati, R., Riyono,. B. (2003). Perbedaan Aspiras Karir antara Wanita yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah Pada Pegawai Negeri Sipil. Psikologika. 16 (8). 52-58.
Setyaningsih, Natalia Regina Devi. (2009). Studi deskriptif tentang androgenitas pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, S. Wiryawan. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: Grafindo Persada.
Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS STATTISTIC 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid II. (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.
Santoso, R., Riyono, B. (2003). Perbedaan aspirasi karir antara wanita yang sudah menikah dan yang belum menikah pada pegawai negeri sipil. Psikologika. 16(8). 52-59.
Santoso, A. (2012). Panduan lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Perempuan Aset Pembangunan Bangsa. (2012). Dipungut 20 Desember 2012, dari http://komisikepolisianindonesia.com/aneka/read/10998/perempuan- aset-pembangunan-bangsa.html
Pastika, Made Mangku. (2012). Wanita adalah aset bangsa. Dipungut 22 Desember 2012, dari http://metrobali.com/2012/12/22/gubernur-wanita- adalah-aset-pembangunan/
Lailatusifah, S. N. F. (2003). Kesadaran akan kesetaraan gender dan kepuasan perkawinan pada suami istri pekerja ganda. Insight Jurnal Psikologi. 1(2). 52-61.
Indrastuti, A. Tyasning Hayu. (2007). Hubungan antara stereotipe gender dengan atribusi dalam prestasi belajar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang hidup. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1995). Adolescent development. New York: McGraw-Hill Book Company.
Hernawati, L. (2006). Meningkatkan kemampuan mengelola pikiran pada mahasiswa. Psikodimensia. 5 (1). 77-96.
Gumelar, Linda. (2012). Perempuan aset bangsa. Dipungut 6 Maret 2013, dari http://matanews.com.
Goeritno, H., Suharsono, M., Arsitari, A. I. (2006). Sikap terhadap kekerasan dalam pacaran ditinjau dari kemandirian wanita. Psikodimensia Kajian Ilmiah Psikologi. 5 (1). 17-26.
Fakih, M. (2000). Analsis gender dan tranformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dowling, Colette. (1992). Tantangan wanita modern. Jakarta: Erlangga.
Creswell, J. W. (2012). Research design: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, A. Robert & Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bachtiar, Imelda dan Nani Nurrachman. (2011). Psikologi perempuan pendekatan kontekstual indonesia. Jakarta: Universitas Atma Jaya.
Arisamurti, Dhajeng Widya. (2009). Sikap terhadap stereotipe gender ( studi pada suami yang beristri bekerja dan suami yang beristri tidak bekerja pada budaya jawa). Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Anggriany, N., Astuti, Y.D. (2003). Hubungan antara pola asuh berwawasan jender dengan Cinderella complex. Psikologika. 16 (8). 41-51.
Abdurrahman, M., & Muhidin, S.A. (2011). Panduan praktis memahami penelitian (Bidang sosial-administrasi-pendidikan). Bandung: Pustaka Setia.