Aktualisasi Diri Santiago dalam Novel Sang Alkemis Menurut Psikologi Humanistik Maslow

Skripsi disusun oleh: Juninada Sari Puspa
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk diwujudkan, namun tidak semua orang mau berjuang untuk meraihnya. Tokoh Santiago dalam novel Sang Alkemis karya Paulo Coelho adalah individu yang berjuang untuk mewujudkan apa yang ia inginkan. Legenda pribadi adalah dua kata yang dipilih oleh Coelho untuk menyebutkan apa yang sungguh-sungguh Santiago inginkan dalam hidupnya. Salah satu tokoh Psikologi yang juga mampu mencapai keinginan dalam hidupnya dan melihat manusia dengan optimis adalah Abraham Maslow. Sebagai seorang humanis, Maslow meyakini bahwa manusia akan merasakan kebahagiaan dengan mewujudkan keinginan dalam hidupnya. Pemenuhan kebutuhan yang akan membuahkan kebahagiaan dalam hidup berdasarkan keinginan dan potensi dari dalam diri ia sebut Aktualisasi Diri, yang merupakan bagian dari hirarki kebutuhan hidup manusia. Maslow dan Coelho menunjukkan kesamaan dalam memandang manusia, yaitu individu yang mampu mewujudkan apapun yang ia inginkan dalam hidup ini.

Penelitian ini akan melihat bagaimana pencapaian Aktualisasi Diri Santiago dan karakteristik pengaktualisasi diri apa saja yang ada dalam diri Santiago sehingga mendukung pencapaian aktualisasi dirinya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi, dengan teknik penelitian pengkodean. Adapun dari hasil penelitian ditemukan bahwa pencapaian aktualisasi diri Santiago dapat terjadi karena ia melakukan progression choice untuk mengikuti ramalan mimpinya pergi ke Mesir, meninggalkan kemapanan yang telah ia dapatkan, meskipun pekerjaannya sebagai gembala ia lakukan atas dasar metamotivation. Selain itu pada saat ia mengalami penurunan kebutuhan dari B-Needs ke D-Needs, Santiago mampu bangkit dan melanjutkan perjuangannya mengaktualisasikan diri dengan kembali melakukan progression choice, meskipun ia telah memiliki materi yang cukup untuk kembali ke Spanyol sebagai orang kaya. Karakteristik pengaktualisasi diri yang ada dalam diri Santiago saling berkaitan bukan berdiri sendiri. Karakteristik ini tidak muncul secara tiba-tiba namun merupakan bagian dari dirinya yang terasah oleh perjalanan hidupnya.

Kata kunci: Aktualisasi Diri, Legenda Pribadi, B-Needs, D-Needs, B-Love, B-Languange, Pengalaman Mistik, Progression Choice.


Daftar Referensi

Sumardjo, Jakob. (1984). Memahami kesusastraan. Bandung : Penerbit Alumni.
Strauss, A. dan Corbin, J. (2003). Dasar-dasar penelitian kualitatif. Tatalangkah dan teknik-teknik teoritisasi data. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Shultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan. Model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius
Satyadharma, Yudhistira. (2003). The meaning of hope as the philosophical teaching ini Paulo Coelho’s The Alchemist. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sari, Rintha Helena. (2004). A psychological study of Santiago in Coelho’s The Alchemist: Logic in relation with intelligence and learning as a part of human development. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Recent interviews. (2004). Diakses pada 3 Oktober 2006 dari http://www.paulocoelho.com/rume/bio.shtml
Pradopo, Rachmat Djoko. (1994). Prinsip-prinsip kritik sastra. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Poerwandari, Kristi. (2001). Pendekatan kualitatif dalam psikologi. Jakarta : UI.
Paulo Coelho’s titles. (2006). Diakses pada 28 Agustus 2006 dari http://www.santjordi-asociados.com/titles.html
Moleong, L.J. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Edisi revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Misiak, H. dan Sexton, V.S. (1988). Psikologi fenomenologi eksistensial dan humanistik. Bandung : PT. Eresco.
Miles, M.B. dan Huberman, A.M. (1992). Analisis data kualitatif. Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).
Maslow, Abraham H. (1984). Motivasi dan kepribadian. Teori motivasi dengan ancangan hirarki kebutuhan manusia. Jakarta : PT. Gramedia.
Maslow, Abraham H. (1971). The farther reachers of human nature. New York : Penguin Books.
Maslow, Abraham H. (1969). The healthy personality readings. New York : Van Nostrand Reinhold Company.
Maslow, Abraham H. (1968). Toward a psychology of being. New York : Van Nostrand Reinhold Company.
Martin, Patricia. (2002). Paulo Coelho’s biography. Diakses pada 2 Oktober 2006 dari http://www.paulocoelho.com/rume/bio.shtml
Koeswara, E. (1989). Motivasi, teori dan penelitiannya. Bandung : Penerbit Angkasa.
Hardjana, Andre. (1981). Kritik sastra: sebuah pengantar. Jakarta : PT Gramedia.
Handoko, Martin. (1992). Motivasi daya penggerak tingkah laku. Yogyakarta : Kanisius.
Goble, Frank G. (1987). Mazhab ketiga. Psikologi humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta : Kanisius.
Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi peneliti kualitatif. Ancangan metodologi, presentasi, dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti pemula bidang ilmu-ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora. Bandung : Penerbit Pustaka Setia.
Critical acclaims and critisims. (2006). Diakses pada 3 Oktober 2006 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Paulo_Coelho
Crapps W, Robert. (1993). Dialog psikologi dan agama sejak William James hingga Gordon W Allport. Yogyakarta : Kanisius.
Coelho, Paulo. (2004). Sang Alkemis. Jakarta : AlvaBet.
Chaplin, JP. (2002). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Boeree, George. (2006). Personality theories, Abraham Maslow 1908-1970. Diakses pada 2 Oktober 2006 dari http://www.ship.edu/%7Ecgboeree/maslow.html
Anggraeni, Diah Helena. (2004). The Influence of Minor Characters on Santiago’s Personality Development in Paulo Coelho’s The Alchemist. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.