Hubungan antara Kesepian dengan Kecenderungan Kenakalan pada Remaja

Penulis skripsi: Koleta Yovi Kusterisa
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Intisari

Tujuan penelitian kuantitatif korelasional ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan kecenderungan kenakalan remaja. Hipotesis yang diajukan pada penelitian adalah ada hubungan antara kesepian dengan kecenderungan kenakalan pada remaja. Kesepian merupakan variabel bebas, dan kecenderungan kenakalan remaja merupakan variabel tergantung. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Subjek penelitian adalah 193 remaja sekolah swasta di Kota Yogyakarta yang berusia 15 sampai 18 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala kecenderungan kenakalan remaja (α=0,93) dan skala kesepian (α=0,83). Skala kecenderungan kenakalan remaja berjumlah 31 item yang terdiri dari item favorable. Sedangkan, skala kesepian berjumlah 29 item yang terdiri dari item favorable dan unfavorable. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rho. Adapun dari hasil analisis data ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kesepian dengan kecenderungan kenakalan pada remaja (r=0,174, p=0,15). Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Peneliti berkesimpulan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil dari penelitian ini.

Kata kunci : kesepian, kecenderungan kenakalan remaja


Daftar Referensi

Wisnuwardhani, D. & Mashoedi, S. F. (2012). Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.
Wardayati, K. T. (2012). Faktor Pemicu Kesepian. Diakses 19 Mei 2014, dari http://intisari-online.com.
Vandenbos, G. R. (2007). APA: Dictionary of Psychology. Washington: American Psychological Association.
Thornburg, H. D. (1982). Development in Adolescence (ed. ke-2). California: Wadsworth, Inc.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial (ed. ke-12). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syasya. (2011). Astaga! Pelaku Bunuh Diri di Korea Kebanyakan Masih Usia Muda. Diakses 1 Juli 2014, dari http://lifestyle.kompasiana.com.
Suryabrata, S. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Sujarweni, V. W. & Endrayanto, P. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2003). Research Methods in Psychology. (ed. 6th). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja (ed. rev.). Jakarta: Rajawali Pers.
Sarwono, S. W. (2008). Psikologi Remaja (ed. rev.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development (ed. ke-13, jilid I). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Remaja (ed. ke-11, jilid I). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development (ed. ke-5, jilid II). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Sangadji, E. M. & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Rudhy. (2012). Kasus Kriminalitas Usia Remaja Kian Meningkat. Diakses 7 Juni 2015, dari http://www.tribunnews.com.
Rice, F. P. (1996). The Adolescent : Development, Relationships, and Culture. Boston: Allyn and Bacon.
Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Priliawito, E. (2009). Dijauhi Teman, Pemuda Nekad Gantung Diri. Diakses 4 Juni 2015, dari http://metro.news.viva.co.id.
Ponzetti, J. J., Jr. (1990). Loneliness among College Students. Journal Family Relation. 39 (3), 336-340.
Peplau, L. A., & Perlman, D. (1982). Perspectives on loneliness. Dalam L. A. Peplau & D. Perlman (Eds.), Loneliness : A Sourcebook of Current Theory, Research, and Therapy. (h. 1-18). New York: John Wiley.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development: Psikologi Perkembangan (ed. ke-10, bag. II). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Page, R. M. (1990). High School Size as a Factor in Adolescent Loneliness. The High School Journal. 73 (3), 150-153.
Myers, D. G. (2010). Psikologi Sosial (ed. 10, bag. II). New York: McGraw-Hill.
Matsumoto, D. & Juang, L. (2008). Culture and Psychology (ed. 4th). Belmont: Wadsworth Cengage Learning.
Lonner, W. J. & Malpass, R. S. (1994). Psychology and Culture. United States of America: Allyn and Bacon.
Lippold, M. A., Greenberg, M. T., Graham, J. W., & Feinberg, M. E. (2013). Unpacking the Effect of Parental Monitoring on Early Adolescent Problem Behavior: Mediation by Parental Knowledge and Moderation by Parent-Youth Warmth. Journal of Family Issues. XX (X), 1-24.
Kusmiyati. (2013). Berbagai Perilaku Kenakalan Remaja yang Mengkhawatirkan. Diakses 7 Juni 2015, dari http://health.liputan6.com.
Kartono, K. (2006). Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ikhtiyarini, P. (2012). Menelisik Kronik Tawuran. Pewara Dinamika UNY: Leading in Character Edu. 13 (56), 7-10.
Gunarsa, S. D. (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, S. D. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Donnellan, M. B., Trzesniewski, K. H., Robins, R. W., Moffitt, T. E., & Caspi, A. (2005). Low Self-Esteem is Related to Aggression, Antisocial Behavior, and Delinquency. Psychological Science. 16 (4), 328-335.
Check, J. V. P., Perlman, D., & Malamuth, N. M. (1985). Loneliness and Aggressive Behaviour. Journal of Social and Personal Relationship. 2, 243-250.
Berk, L. E. (2012). Development Through The Lifespan, Dari Prenatal Sampai Masa Remaja (ed. ke-5, vol. I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Benner, A. D. (2011). Latino Adolescents’ Loneliness, Accademic Performance, and The Buffering Nature of Friendships. Journal Youth Adolescence. 40, 556-567.
Baumeister, R. F. & Leary, M. R. (1995). The Need to Belong: Desire for Interpersonal Attachments as a Fundamental Human Motivation. Psychological Bulletin. 117 (3), 497-529.
Baron, R. A., & Byrne, D. (1987). Social Psychology: Understanding Human Interaction (ed. 5th). Boston: Allyn & Bacon, Inc.
Baron, R. A. & Byrne, P. (2005). Psikologi Sosial (ed. ke-10, jilid II). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (1998). Metode Penelitian (ed. ke-1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asyhad, M. H. (2014). Bully yang Berujung Mati. Majalah Intisari. 617, 158-169.
Andriani, S. (2013). Kesepian dan Tidak Bahagia, Artis Terjerumus Narkoba. Diakses 4 Juni 2015, dari http://gayahidup.inilah.com.
______. (2013). Loneliness in The UK. Diakses 29 Mei 2014, dari http://www.eauk.org/culture/statistics/how-lonely-are-we.cfm.
______. (2012). Polda Metro: Kenakalan Remaja Meningkat Pesat, Perkosaan Menurun. Diakses 7 Juni 2015, dari http://www.beritasatu.com.
______. (2012). Daftar Pembunuhan Massal di Sekolah AS dalam 20 Tahun. Diakses 27 Agustus 2014, dari http://news.liputan6.com.