Hubungan antara Konformitas Kelompok dgn Kecenderungan Agresi pada Anggota Kelompok Balap Motor Liar

Tugas Akhir / Skripsi Psikologi
Disusun oleh: Arie A. Wijayanti
Program Sarjana Universitas Airlangga
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi

Intisari: 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konformitas kelompok dengan kecenderungan agresi pada anggota kelompok balap motor liar. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini dilakukan pada anggota kelompok balap motor liar yang tergabung dalam bengkel Kim’s Motor Surabaya. Subyek penelitian berjumlah 30 orang remaja anggota kelompok balap motor liar, dimana semua subyeknya berjenis kelamin laki-laki dan yang memenuhi kriteria usia remaja akhir yaitu antara usia 18-21 tahun. 

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner konformitas kelompok yang terdiri dari 27 butir dan kuesioner kecenderungan agresi yang terdiri dari 47 butir yang disusun sendiri oleh peneliti. Setelah melakukan uji reliabilitas, didapatkan hasil reliabilitas skala konformitas kelompok sebesar 0,916 dan reliabilitas skala kecenderungan agresi sebesar 0,951. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik analisis Spearman Rank dengan bantuan program statistik SPSS versi 15 for Windows Evaluation Version.

Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai p antara konformitas kelompok dengan kecenderungan agresi sebesar 0,007 (p<0,05), maka Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada yang hubungan signifikan antara konformitas kelompok dengan kecenderungan agresi pada anggota kelompok balap motor liar. Nilai koefisien korelasi antara konformitas kelompok dengan kecenderungan agresi sebesar 0,483 dan menunjukkan korelasi yang positif. Artinya, semakin tinggi konformitas kelompok maka akan semakin tinggi pula kecenderungan agresi pada anggota kelompok balap motor liar.

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah diharapkan masyarakat umum, khususnya aparat kepolisian, lebih tegas dalam membubarkan keberadaan kelompok-kelompok balap motor liar dengan melakukan operasi atau sweeping, serta mempertegas peraturan-peraturan agar remaja–dalam hal ini adalah anggota kelompok balap motor liar–tidak seenaknya melakukan balapan liar di jalanan umum. Selain itu membantu remaja menciptakan fasilitas-fasilitas organisasi yang dapat mengembangkan bakat minatnya secara positif dan produktif