Perbedaan Kecenderungan Berselingkuh pada Wanita Menikah yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja di Yogyakarta

Penulis skripsi: Cristina Sri Utami
Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

Intisari

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengungkap perbedaan kecenderungan untuk melakukan perselingkuhan antara wanita menikah yang tidak bekerja dan yang bekerja. Kecenderungan berselingkuh merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang yang diam-diam melibatkan orang ketiga di luar pasangan sah dalam pernikahan untuk melakukan hubungan emosional yang dapat mencapai hubungan seksual.

Penelitian ini dilakukan pada wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja di Yogyakarta. Subyek penelitian adalah 53 wanita menikah yang tidak bekerja dan 56 wanita menikah yang bekerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala kecenderungan perselingkuhan model Likert yang memiliki koefisien reliabilitas 0,973. Adapun dari hasil penelitian ditemukan bahwa t = 3,183 dengan p= 0,002 yang berarti terdapat perbedaan kecenderungan perselingkuhan yang sangat signifikan antara wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja. Kecenderungan perselingkuhan pada wanita menikah yang bekerja lebih tinggi daripada wanita menikah yang tidak bekerja.


Daftar Referensi

Yulianto, S. (2000). Perselingkuhan: dapatkah Ditiadakan? Anima,Vol. XV, no 04.
Winarsunu, Tulus. (2004). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
Widyawati, Parmugari.(2003). Madu Racun Romansa kantor. Kompas, 31 Oktober 2003.
Walgito, B. (2000) Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.
Vaughan, P. (2003). Articles about Affairs: Paggy’s Overview of Affairs.http://www.dearpaggy.com?results.html.
Susanto, A.B. 1997. Wanita Masa Kini: pribadi Mempesona Penunjang Kesuksesan. Jakarta: PERUM.
Shaevitz, M.H. (1999). Wanita Super. Yogyakarta. Kanisius.
Selingkuh Menjangkiti Wanita. (1998). Majalah Femina, Oktober 1998.
Schneider, Jeniffer P. (1999). Disclosure of Extramarital Sexual Activities by Sexually Exploitative Professionals and Other Person with Addictive or Compulsive Sexual Disorder. Journal of Sex Education and Therapy, 24:277-287, 1999.
Satiadarma, M.P. (2001). Menyikapi Perselingkuhan. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Sarlito.(2003). Kejenuhan dalam Perkawinan. Sriwijaya Post, 12 januari 2003.
Santrock, Jhn.W. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup Jilid 2. eds %. Jakarta : Erlangga.
Sadarjoen, Supardi S. (2001). Seksualitas Perempuan, Suatu Pendekatan Psikoanalitik, Jurnal Psikologi. Vol 17, No1, Maret 2001.
Rinto, Theopila Niken Natalia. (2004). Perbedaan Tingkat Somatisasi Pada Ibu Rumah Tangga Yang Berstatus Bekerja Dengan Yang Berstatus Tidak Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Tidak Diterbitkan.
Rini, J.F. 2002. Wanita Bekerja. http://www.e_psikologi.com/keluarga/280502.htm. 13 Februari 2006.
Putranto, Kasandro. (2006). Why Do women Sex Adventures. Male Emporium, Senin, September 2006.
Normant. 1998. Infidelity. Ebony, December 1998, Volume. 54.
Murniati,A.P. N. P. 2004. Getar Gender (Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama, Budaya dan Keluarga. Buku kedua. Magelang : Indonesiatera.
Mubayidh, M. (2005). Saling Memahami dalam Bahtera Rumah Tangga. Jakarta : Penerbit Pustaka Al-kautsar.
Moore, Julia Hartley. (2005). Selingkuh dan Fakta-Fakta Tersembunyi Dibaliknya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Master, W.H, Johnson,V.E, & Kolodny,R.C.(1986). On Sex & Human Loving. Canada: Little Brown & Company. (Canada).
Laura. . (2004).Her Lies Laid Bare, September 2004, Vol 19, issues 7.
Kholil,A. (1999). Penyelamat Kehidupan: Gerakan Sayang Ibu di Indonesia. Jakarta: Kantor Menteri Negara Peranan Wanita RI.
Kartono, K. (1992). Patologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
Hawari, D. 2002. Love Affair (perselingkuhan). Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Hawari, D. (2004). Al Quran: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT. Dhana Bhakti Prima Yasa.
Hastuti, Y,D, M.A, & Ellyawati, R. (2001). “Perbedaan Kecenderungan Untuk Melakukan Perilaku Ekstramarital Antara Pria Dewasa yang Bekerja di Darat dan di Laut”. Fenomena ,Volume VI, No. 01, 1 Agustus 2001.
Gunarsa, Y.S. (2002). Asas-Asas Psikologi : Keluarga Idaman. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Ginting, H. (2001). Selingkuh masyarakat Kelas Bawah.Kompas, 9 Juli 2001
Ginanjar, Andriana. (2003). Kejenuhan dalam Perkawinan. Kompas. Senin, 12 Januari 2003
Dwijanti, Judith. (1999). Perbedaan Motif Antara Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja dan Tidak Bekerja dalam Mengikuti Sekolah Pengembangan Pribadi di John Robert Powers, Surabaya. Anima, Vol. 14- No55, April-Juni 1999.
Dewayani,K. (2000). Bunga Rampai Psikologi: Peran Ganda Wanita.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Debie Then. (2002). Jika Suami Anda Berselingkuh. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Boyke. (2004). Kreasi, hindarkan Perselingkuhan Hubungan Seks. Kompas, 8 Januari 2004.
Badudu, J.S. dan Zain,S. M. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan Ke-2. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Azwar, Syaifudin. (1999). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Syaifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ariani,C, dkk. (2002). Tata Krama Suku Bangsa jawa di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.